Anak saya usia dua tahun ketika ketahuan stunting. Apakah pertumbuhannya masih bisa dikejar?

Menurut Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, stunting masih bisa dikoreksi selama anak belum berusia 2 tahun, atau masih berada dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Namun, jika usianya sudah lebih dari 2 tahun, perbaikan gizi yang dilakukan hanya sebatas mampu menaikkan berat badan anak. Untuk pertambahan tinggi badan sulit dikejar jika anak terlanjur pendek.

 Stunting bersifat irreversible, tidak dapat diperbaiki apalagi setelah anak mencapai usia dua tahun. Apabila terjadi penurunan berat badan (weight faltering) pada kondisi anak stunting, maka anak harus segera ditangani secara medis agar bisa diketahui penyebab dan solusinya.

Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi stunting?
Salah satunya adalah dengan cara pengaturan pola gizi yaitu makan bukan sekadar kenyang namun harus diperhatikan nutrisinya. Karena periode 1-5 tahun adalah periode emas untuk pertumbuhan anak, terutama otak, pemenuhan gizi anak juga harus disesuaikan dengan usia yang ditentukan.

• Nasi, roti, jagung, biji-bijian, umbi-umbian
• Daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan
• Sayur
• Buah

Pemberian makan 3-4 kali sehari ditambah satu atau dua kali makanan selingan. ASI tetap diberikan sesuai permintaan.
Untuk usia 1-5 tahun, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013, kebutuhan energinya adalah sebanyak 1350 kalori. Komposisinya adalah:

1. Gunakan tangan si bayi dalam berbagai posisi
2. Porsi ini adalah porsi sekali makan
3. Lakukan penakaran pada makanan saat sudah matang