Pencegahan Stunting
2021-12-19
14:36:30
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting?
Perbaikan gizi jadi solusi mutlak. Sudah bergaya hidup sehat?
Bagus! Jika belum, masih ada kesempatan. Yang masih berusia
remaja (10-24 tahun), makanlah makanan bergizi agar tubuh tetap
sehat di sela padatnya aktivitas. Khusus untuk remaja putri,
konsumsi tablet tambah darah jika mengalami gejala anemia.
Yang sedang berencana menikah, jangan abaikan nutrisi agar
keturunan kelak sehat. Sebanyak apapun pekerjaan, pilih makanan
yang yang memiliki komposisi gizi seimbang. Jangan abaikan
waktu istirahat dan olahraga.
#TanyaSkata - Prewedding VS Prakonsepsi | Stunting 101 bersama Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo - YouTube
Yang sedang hamil, pastikan kebutuhan asam folat, kalsium dan
zat besi tercukupi. Pembentukan otak bayi berlangsung di
minggu-minggu awal kehamilan. Jangan sampai kurang gizi
menyebabkan janin lahir stunting.
#TanyaSkata - Jaga Asupan Demi Keturunan | Stunting 101 bersama Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo - YouTube
Punya bayi? ASI eksklusif 6 bulan wajib hukumnya, lanjutkan
hingga 2 tahun disertai MPASI berkualitas. Tak perlu yang mahal,
sumber pangan lokal kita banyak dan bervariasi.
Ketika anak berusia balita, jangan kendorkan pemberian makanan
sehat.
Beri contoh pola makan gizi seimbang agar kebiasaan
makannya benar hingga dewasa. Hindari makanan tinggi gula,
tinggi lemak, dan tinggi garam sejak dini seperti makanan ultra
proses. Contohnya, snack dalam kemasan yang biasanya kaya
MSG, permen dan biskuit yang manis, berkrim, berwarna,
minuman manis semacam teh/kopi/jus dalam kotak atau gelas
dan botol plastik, maupun mie instan. Makanan dan minuman
semacam ini tak hanya buruk bagi kesehatan anak secara jangka
panjang, namun juga membuat anak ketagihan dan bisa
mengurangi nafsu makannya.