Keluarga Mapan tapi Anaknya Stunting, Kok Bisa?
Tanggal:
2021-12-19
Jam:
14:17:41
REMAJA BERGERAK - Keluarga mapan pun anaknya bisa mengalami stunting karena:
- Pola pengasuhan yang tidak maksimal
Saat waktu menjadi sangat minim untuk anak bagi orang tua yang sibuk bekerja, pola pengasuhan menjadi tak maksimal termasuk saat memberi anak makan. Padahal, mengenalkan makanan padat pertama pada bayi ada seninya, ada tahapnya, yang kelak berpengaruh terhadap kebiasaan makan anak. Memaksa anak makan atau malah menuruti apa yang mau anak makan (meski minim gizi) bisa berujung kurang gizi kronis jika berlangsung lama. - Kurangnya informasi mengenai kebutuhan gizi anak
Berapa banyak orang tua yang tahu Pedoman Gizi Seimbang? (Artikel: Gizi Seimbang, Samakah dengan 4 Sehat 5 Sempurna?) Dengan daya beli yang tinggi namun kurang kritis terhadap promosi beragam panganan "yang katanya" kaya gizi, anak bisa menjadi korban. Yang penting makan, yang penting kenyang, tapi belum tentu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian. - Kebiasaan camilan tak sehat
Camilan dan anak tak bisa dipisahkan. Namun, baiknya, berikan camilan yang bernutrisi buatan rumah dan buah-buahan. Sayangnya, banyak orang tua menyediakan camilan yang berupa makanan ultra proses (Artikel: Bahaya di Balik Lezatnya Makanan Ultra Proses) yaitu makanan dan minuman yang diproses sebagai cara untuk memperpanjang masa konsumsinya, baik dengan cara mengalengkan, membekukan, atau mengeringkan dan biasanya sudah tidak memiliki bentuk aslinya lagi karena lezat, murah, mudah didapat tapi tak sehat. Misalnya ayam menjadi nugget, kentang menjadi keripik, dan stroberi menjadi selai dalam biskuit.